renungan BAGIMU FORSILAM...(Sedikit yang solid lebih baik dari banyak yang sulit)

"Selamat yach... atas diwisudanya antum. Gimana rencananya, mau langsung pulang?". Selamat diwisuda yach.., ngomong-ngomong kapan syukuranya? Ungkapan ungkapan ini dan yang senada dengan ini lagi-lagi kembali terdengar. Ada kesan kesedihan dan kegembiraan didalamnya. Entah telah terlampaui berapa kali forum silaturrahim alumni assalam mengadakan perhelatan disebabkan ucapan ini, saat itu semua ikut besukacita. Namun ternyata disisi lain ucapan ini pula yang menjadi penyebab mereka semua meninggalkan Forum ini, pertanda perampingan dalam tubuh Forsilam. Forum yang mereka dirikan, dijaga dan dipelihara keberlangsunganya, yang sekaliogus menyerahkan amanah bagi generasi selanjutnya untuk juga menjaga dan memelihara dengan baik
Perlahan dan bertahap, tapi pasti akan selalu ada yang datang dan pergi meninggalkan forum silaturrahim ini. Satu persatu mengucapkan selamat tinggal seiring selesainya study, berakhir pula kebersamaan yang mengesankan ini. Entah esok siapa lagi yang akan memakai toga, apakah juga akan mengakhiri kebersamaan ini?, kalaupun harus terjadi semoga kebersamaan ini menjadi sebuah kenangan terindah yang 'kan selalu mengkristal diingatan, dan bukan sebuah perpisahan selamanya.
Pernakah terfikirkan dalam benak kita empat tahun kedepan akankah forum ini tetap solid, eksist dan dinamis?, tetap diisi orang-orang yang sarat dengan semangat ukhuwah dan silaturrahim? Bagaimana lintasan fikiran kita akan persaudaraan dan kebersamaan ini, kita yang sekian waktu bersama akankah berkesempatan bertemu sepuluh tahun kedepan?, atau sudah tidak mengenal satu sama lain?
Saudaraku, mari kita pergunakan waktu yang tersedia untuk mempererat ikatan silaturrahim, saling berbagi, kita ambil manfaat sebanyak-banyaknya dari forum ini. Silaturrahim, tidak sekedar saling sapa, melempar senyuman, bersentuhan tangan atau memohon maaf belaka. Ada sesuatu yang lebih hakiki dari itu semua, yaitu aspek mental dan keluasan hati. Hal ini sesuai dengan asal kata dari silaturahim itu sendiri, yaitu shilat atau washl, yang berarti menyambungkan atau menghimpun, dan ar-rahiim yang berarti kasih sayang.
Oleh karena itu, menjadi sangat penting bagi kita untuk menyadari bahwa silaturahmi tidak hanya merekayasa gerak-gerik bahasa tubuh, namun harus ada keterlibatan aspek hati dan perasaan didalam prosesnya. Dengan kombinasi bahasa tubuh dan bahasa hati, akan sangat mungkin terjalinya ikatan hati (ta'liiful qulub) yang kuat diantara sesama anggota forum, masing-masing berusaha untuk memberi sebelum menerima dan mengharap, dengan ta'liful qulub kita akan mempunyai kekuatan untuk bisa berbuat lebih tulus dan lebih berkualitas daripada yang dilakukan orang lain pada kita. Inilah yang dimaksud oleh Nabi saw. dalam Hadistnya yang diriwayatkan oleh Muslim, "sesungguhnya orang-orang beriman itu seperti seorang manusia. Jika kepalanya sakit maka sekujur tubuhnya akan merasakan demam dan tidak dapat tidur". Atau dalam hadist lain beliau menggambarkan secara ideal dengan sabdanya, "sesungguhnya mukmin terhadap mukmin lainya bagaikan bangunan, satu sama lain saling menguatkan."dan Rasulullah mengucapkan itu sambil memadukan jemari kedua tanganya. (al-Bukhari)
Maka, tidak berlebihan bila kita mengatakan ukhuwah dan silaturahim merupakan faktor utama yang menopang ketahanan dan memberikan imunitas tinggi pada forum silaturrahim (organisasi) dan kesatuan gerak. Jadi, sangat mudah dipahami jika kemudian sang inspirator Hasan Al-Banna, menjadikan ukhuwah salah satu dari sepuluh rukun bai'ah.
Lalu ukhuwah seperti apa yang dimaksud al-Banna, sehingga ia menjadi pilar penting bagi tegak sempurnanya sebuah organisasi, jamaah atau forum ini. Ia menjelaskan: "Yang saya maksudkan dengan ukhuwah adalah berpadunya hati-hati dan jiwa-jiwa dengan ikatan aqidah. Dan aqidah adalah ikatan yang paling kokoh dan paling mahal. Ukhuwah adalah saudara kandung iman, sedangkan perpecahan adalah saudara kandung kekafiran. Kekuatan pertama adalah kekuatan persatuan. Dan tiada persatuan tanpa ada rasa cinta. Cinta paling rendah adalah salamatus shard (bersih hati atau terbebasnya saudara kita dari prasangka buruk kita) dan tingkat paling tinggi adalah itsar (mengutamakan kepentingan orang lain atas diri sendiri). 'Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran jiwanya, maka mereka itulah orang-orang yang bahagia'. Al-Akh sejati memandang saudara-saudaranya lebih berhak untuk mendapatkan perhatianya ketimbang dirinya sendiri. Sebab jika dirinya tanpa saudara-saudaranya itu maka dia tidak dengan siapapun selain mereka. Sedangkan mereka jika tidak bersama dirinya maka akan bersama yang lainya. Srigala hanya akan memangsa kambing yang menyendiri. 'Dan orang mukmin kepada mukmin lainya bagaikan satu bangunan, sebagianya saling menguatkan sebagian yang lain'. 'Dan orang-orang mukmin laki-laki dan mukmin perempuan itu sebagian mereka adalah penolong bagi sebagian yang lain.' Begitulah kita seharusnya." (Majmu'atur-Rasail, Hasan al-Banna).
Indah bukan…?, bila kita mampu mewujudkan itu semua dalam diri kita masing-masing. Betapa berharganya arti dari sebuah persaudaraan dan silaturrahim, betapa menyakitkan sebuah perpisahan, perpecahan dan pertikaian. Mari kita jaga bangunan ini, jangan dihancurkan.
Pernakah kita berfikir, kita sudah memahami saudara-saudara kita? Sebaiknya fikiran ini ditinjau ulang. Coba teliti kembali tahapan ukhuwah ada ta'aruf (saling mengenal), tafahum (saling memahami), ta'awun (saling menanggung beban) dst. Jangan-jangan kita belum mengenal sepenuhnya saudara kita, jangankan untuk tafahum apalagi ta'awun, taaruf saja belum tuntas kita lewati.
Berukhuwah bukanlah perkara mudah, perlu bertahap yang bisa dimulai dengan melakukan hal-hal yang mudah seperti, memberi perhatian, menjaga perasaan, sumbang tenaga, berkunjung, memberi hadiah, mendo'akan dan usaha lainya.
Saudaraku, sesungguhnya kita sedang mengukir sejarah, yang kelak lima, sepuluh, dua puluh bahkan ratusan tahun akan dikenang dan dicatat oleh generasi-generasi setelah kita. Bahwa FORSILAM yang dibangun atas landasan ukhuwah, kebersamaan pernah ada (dan akan terus ada) di kota pelajar ini dan kitalah orang-orang yang ada didalamnya, para penggerak…! Wallahu a'lam.


* * *


Selayaknyalah, masing-masing kita alumni Assalam berusaha memupuk untuk selalu memberi kesuburan bagi Forum Silaturahim ini agar tetap segar, tegar ‘eksis’ berdiri, ditengah gersangnya loyalitas dan keringnya rasa memiliki dalam sanubari masing-masing kita.
Pengurus seharusnya punya spirit dan ikhtiar lebih kalau tidak dikatakan sebagai buah dari tanggung jawab untuk menyadarkan dan menggerakan anggota yang lain. Kalau pengurus hampa dari spirit ini, maka jangan berharap terlalu banyak bagi anggota Forum yang lain, anggota yang saat ada moment bersama tetap menyembunyikan diri dan menghindar ketika diundang.
Kalau bukan kita, lantas siapa lagi yang harus kembali menyegarkan forum ini? Pada siapa ? Kakak- kakak kita yang telah meninggalkan Jogja… ustadz-ustadz kita di Assalam… entahlah.., masing-masing kita punya jawaban.
Sedikitnya anggota bukan halangan, karena sedikit yang solid lebih baik dari banyak yang sulit. Miskinya ide dan inisiatif bukan sebuah alasan, sebab mengelola forum ini tidak harus melipat dahi (kening) dan bersimbah peluh. Lakukan yang sederhana menurut kita, maka yang berbobot dan berkualitas dengan izin-Nya akan mengikuti. Jangan merasa sendiri dan sendirian, sebab seberat apapun beban bila ditanggung dan difikirkan bersama akan terasa ringan...
Mari kita berusaha menjadikan setiap momentum masa dimana kita berada didalamnya sebagai ”khairul qurun” agar kita selalu dikenang, semoga bermanfaat. Sekali lagi..., Allahu a’lam


Yogyakarta, 26 Januari 2008
*El_Haneef
Tiada maksud dan motivasi apapun dalam penulisan ini,
Sungguh ini semata-mata sebagai wujud cinta dan tanggungjawab
Terhadap Forum ini.
Maafkan bila tidak berkenan.

Komentar

Anonim mengatakan…
Assalamu 'alaikum, BU Ketu..
katanya butuh motivasi? sepertinya tulisan ini bila dibaca dengan baik sambil melakukan perenungan, cukup bisa menjadi pemantik semangat untuk memikirkan nasib FORSILAM kemudian mulai bangkit bergerak. Selanjutnya..,tinggal difikirkan mo' diapakan n' digimanakan..... (met berjuang, moga sukses!)

Postingan Populer